Kopi: dari Gaya Hidup sampai Anxiety

Minuman yang nikmat dinikmati kala panas dan dingin ini memang popular di kalangan masyarakat. Tak ayal, menikmati kopi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup urban. Coffee shop atau kedai kopi pun semakin menjamur di setiap daerah. Selain menawarkan koleksi kopi nusantara, kedai kopi juga mengusung konsep semenarik mungkin guna menciptakan kenyamanan bagi para pengunjungnya. Jika dahulu kopi hanya identik sebagai peneman obrolan, kini kopi menjadi sebuah kebutuhan, sebuah jati diri seseorang dan sebuah gaya hidup yang turut dipopulerkan banyak generasi muda.

Namun, tahukah Anda bahwa minuman dengan rasa pahit ini tidak hanya memiliki efek sebagai penghilang rasa kantuk? Simak ulasannya!

Efek Kafein

Kafein atau kandungan utama dalam kopi adalah obat psikostimulan yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Kafein mempunyai sifat yang dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Mengonsumsi kafein terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping ini dapat muncul setelah 45 hingga 60 menit dan berlangsung selama 4 hingga 6 jam. Walaupun jarang berbahaya, efek samping kafein cukup dirasa mengganggu. Efek samping kafein ini juga dapat bervariasi, tergantung pada toleransi, sensitivitas dan seberapa banyak kafein yang dikonsumsi.

Menurut Harvard Medical School, mengonsumsi kafein yang berlebihan dapat memicu gejala kecemasan. Gejala-gejala yang disebabkan oleh kafein yang mencerminkan kecemasan meliputi:

  • Gugup dan gelisahan
  • Kesulitan tidur
  • Detak jantung cepat
  • Masalah gastrointestinal
  • Anxiety

Apa Sebenarnya Anxiety (Kecemasan) Itu?

Anxiety atau kecemasan adalah kemunculan rasa takut atau gelisah berlebihan secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga setengah jam. Ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas pendek, pusing, tegang otot, atau gemetar. Kondisi ini bisa terjadi kapan pun, baik saat sedang beraktivitas maupun ketika beristirahat.

Bagaimana Kafein Mempengaruhi Anxiety?

Efek samping kafein sangat mirip dengan gejala kecemasan, meskipun kafein tidak secara langsung menyebabkan kecemasan, kafein bisa memperburuk gejalanya. Berikut pengaruhnya:

1. Kafein dapat meningkatkan hormon stres

Kebanyakan orang dengan kecemasan tinggi mengalami perasaan takut, stres dan gelisah, yang semakin meningkat rasanya ketika turut mengonsumsi kafein secara berlebihan. Kafein meningkatkan detak jantung, tekanan darah dan kadar hormon stres. Jika Anda minum kopi secara berlebihan, kafein dapat melipatgandakan kadar hormon stres kortisol dan epinefrin dalam darah Anda.

2. Kafein mempengaruhi keseimbangan neurotransmitter

Kafein sering membuat penikmatnya merasa seolah motivasi, produktivitas, dan kekuatan otak meningkat. Ini adalah hasil dari peningkatan zat kimia otak dopamin dan asetilkolin. Namun, kafein menghambat neurotransmitter (asam gamma-aminobutirat) yang akhirnya menimbulkan kecemasan.

3. Kafein dapat menyebabkan kesulitan tidur

Jika pikiran Anda berputar-putar di penghujung malam, kafein bisa saja berkontribusi pada masalah ini. Kafein yang dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu siklus tidur normal hingga mempersulit tidur restoratif.

4. Kafein dapat meningkatkan kecemasan saat dikonsumsi dengan obat-obatan tertentu

Terdapat efek negatif bagi kesehatan jika mengonsumsi kafein bersama obat-obatan lain. Kafein di dalam kopi akan bereaksi dengan senyawa-senyawa kimia dalam obat dan melahirkan beragam efek negatif. Sebuah studi yang dilakukan di Ehtiopia pada tahun 2020 menyimpulkan bahaya dari interaksi kafein dan obat-obatan ini. Di studi tersebut dinyatakan bahwa kafein bisa mempengaruhi proses penyerapan, perombakan, distribusi dan pengeluaran obat dari dalam tubuh. Berikut daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi berdekatan dengan minum kopi:

  • Obat tiroid
  • Obat osteoporosis
  • Obat asam lambung
  • Obat-obatan jantung
  • Obat darah tinggi
  • Obat flu dan demam

Lalu Berapa Ambang Batas Mengonsumsi Kafein per-Hari?

Menurut FDA (Food and Drug Administration), dosis kafein per-hari adalah 400 mg atau kira-kira 4 cangkir. Perhatikan jika Anda sedang hamil, kurangi mengkonsumsi kopi dan perbanyaklah meminum air. Batas toleransi untuk ibu hamil tidak lebih dari 200 mg. Kemudian berjalan-jalanlah untuk menghilangkan kafein dan mengurangi kecemasan. (Amal)

Exit mobile version